Selasa, 29 Januari 2013

Pengertian PJJ ( Pembelajaran Jarak Jauh)



Berbagai ahli telah mencoba mendefinisikan PJJ menurut sudut pandangnya masing-masing.
Beberapa definisi yang diberikan para ahli menjelaskan bahwa pendidikan jarak jauh adalah:

1.   Suatu  bentuk  pembelajaran  mandiri  yang  terorganisasi  secara  sistematis,  dimana    konseling,   penyajian  materi  pembelajaran,  dan  penyeliaan  serta  pemantauan   keberhasilan  siswa  dilakukan  oleh  sekelompok  tenaga  dosen  yang memiliki  tanggung jawab  yang  saling  berbeda.  Pembelajaran  dilaksanakan  secara  jarak  jauh  dengan menggunakan bantuan media (Dohmen,1967).
2.   Suatu metode pembelajaran yang menggunakan korespondensi sebagai alat komunikasi antar tenaga dosen dengan siswa, ditambah dengan adanya interaksi antar siswa dalam proses pembelajaran (Mackenzie, Christensen, & Rigby, 1968).
3.   Sistem  pendidikan  yang  tidak  mempersyaratkan  adanya  tenaga  dosen  di  tempat seseorang  belajar,  namun  dimungkinkan  adanya  pertemuan-pertemuan  antara  tenaga dosen dan siswa pada waktu-waktu tertentu (French Law, 1971).
4.    Suatu metode  untuk menyampaikan  ilmu  pengetahuan,  keterampilan,  dan  sikap  yang dikelola  berdasarkan  pada  penerapan  konsep  ban  berjalan  (division  of  labor),  prinsip-prinsip organisasi, dan pemanfaatan media sevata ekstensif terutama dalam reproduksi bahan ajar, sehingga memungkinkan terjadinya proses pembelajaran pada siswa dalam jumlah  banyak  pada  saat  bersamaan  dimanapun  mereka  berada.  Merupakan  suatu bentuk industri dari belajar dan dosenan (Peters, 1973).
5.    Suatu metode pembelajaran dimana proses dosenan terjadi secara terpisah dari proses belajar, sehingga komunikasi antara tenaga dosen dan siswa harus difasilitasikan melalui bahan cetak, media elektronik, dan media-media lainnya (Moore, 1973).
6.   Suatu  bentuk  pendidikan  yang meliputi  beragam  bentuk  pembelajaran  pada  berbagai tingkat pendidikan yang terjadi tanpa adanya penyeliaan tutor secara langsung dan atau terus  menerus  terhadap  siswa  dalam  lokasi  yang  sama,  namun  memerlukan  proses perencanaan, pengorganisasian dan pemantauan dari suatu organisasi pendidikan, serta penyediaan  proses  pembimbingan  dan  tutorial,  baik  dalam  bentuk  langsung  (real conversation) maupun simulasi (simulated conversation) (Holmberg, 1977).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar