Hal yang baru saya dengar dari bapak Hernowo waktu kuliah Berbahasa kemaren , menulis itu tidak terasa gampang namun juga tidak terasa sulit . Hal yang perlu diperhatikan saat menulis awalnya kita harus membuang pikiran kita , agak aneh awalnya mendengar kata "Membuang Pikiran" namun memang benar saat kita mau membuang pikiran kita , gairah untuk menulis itu timbul dengan begitu saja. Tidak perlu pintar dalam hal merangkai kata namun apa yang kita tulis sebaiknya terikat makna , agar pembaca yang membaca tulisan mengerti dengan jelas.
Menulis itu dengan "hati" tapi menurut saya, menulis itu bisa dengan emosi :D. Orang dapat menumpahkan semua kekesalan dan kegundahan serta emosinya dengan cara menulis, menulis apa yang telah dirasakan. Dengan cara begitu pula orang tidak perlu belajar khusus untuk menulis.
Pada kuliahnya hari Kamis tanggal 25 January 2013 kami mencoba bersama berlatih dengan menggunakan trik dan tips untuk membuat tulisan , apa saja yang penting menulis. Dalam permainan ini setiap mahasiswa diberi waktu 5 Menit untuk menulis. Dengan gaya dan cara berbeda-beda. Tanpa mencari inspirasi saya mencoba saja menulis, awalnya bingung pada menit pertama apa yang harus saya tuliskan, hehehe. Agak sedikit shock dan panik, tiba2 saya menulis apa yang sedang saya pikirkan saat itu. Mengenai kegelisahan saya ketika pergi kuliah sampai masuk kelas tersebut. Kemudian waktu 5 Menit selesai dan ajaibnya, waktu 5 menit telah membawa saya dalam sebuah cerita yang mencapai 3 paragraf. Walaupun alur dan tata bahasa yang amburadul saya telah membuat tulisan setengah halaman kertas.
Saya merasa menulis itu gampang ternyata agak sedikit kendala, kita menulis itu harus memiliki konsentrasi bahkan inspirasi agar menciptakan sebuah karya yang luar biasa. Buku yang telah ditulis oleh professor saja mungkin banyak pro kontra-nya karena style dan gaya penulis berbeda-beda, nah disinilah kita harus memulai belajar menulis untuk bisa mencapai kata "mengikat_makna". Apalagi jika dibarengi dengan membaca sebuah buku itu dapat membantu pembendaharaan kosakata kita .
Mulai sekarang rajinlah menulis , menulis dalam arti "membuang pikiran" dan "mengikat makna".
~ selamat menulis ~
Menulis itu dengan "hati" tapi menurut saya, menulis itu bisa dengan emosi :D. Orang dapat menumpahkan semua kekesalan dan kegundahan serta emosinya dengan cara menulis, menulis apa yang telah dirasakan. Dengan cara begitu pula orang tidak perlu belajar khusus untuk menulis.
Pada kuliahnya hari Kamis tanggal 25 January 2013 kami mencoba bersama berlatih dengan menggunakan trik dan tips untuk membuat tulisan , apa saja yang penting menulis. Dalam permainan ini setiap mahasiswa diberi waktu 5 Menit untuk menulis. Dengan gaya dan cara berbeda-beda. Tanpa mencari inspirasi saya mencoba saja menulis, awalnya bingung pada menit pertama apa yang harus saya tuliskan, hehehe. Agak sedikit shock dan panik, tiba2 saya menulis apa yang sedang saya pikirkan saat itu. Mengenai kegelisahan saya ketika pergi kuliah sampai masuk kelas tersebut. Kemudian waktu 5 Menit selesai dan ajaibnya, waktu 5 menit telah membawa saya dalam sebuah cerita yang mencapai 3 paragraf. Walaupun alur dan tata bahasa yang amburadul saya telah membuat tulisan setengah halaman kertas.
Saya merasa menulis itu gampang ternyata agak sedikit kendala, kita menulis itu harus memiliki konsentrasi bahkan inspirasi agar menciptakan sebuah karya yang luar biasa. Buku yang telah ditulis oleh professor saja mungkin banyak pro kontra-nya karena style dan gaya penulis berbeda-beda, nah disinilah kita harus memulai belajar menulis untuk bisa mencapai kata "mengikat_makna". Apalagi jika dibarengi dengan membaca sebuah buku itu dapat membantu pembendaharaan kosakata kita .
Mulai sekarang rajinlah menulis , menulis dalam arti "membuang pikiran" dan "mengikat makna".
~ selamat menulis ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar